LOS ANGELES - Viral di sosial media Film dokumenter The Tinder Swindler lantaran mengisahkan tentang Simon Leviev sosok penipu yang menjerat korbannya dengan memanfaatkan aplikasi Tinder.
Melansir laman The National News, Sabtu (5/2/2022) dalam film tersebut ditampilkan tiga wanita yang menjadi korban Leviev. Mereka adalah Fjellhoy, Pernilla Sjoholm dan Ayleen Charlotte. Masing-masing ditipu untuk menyerahkan puluhan ribu dolar kepada Leviev.
Terlahir sebagai Shimon Hayut, ia secara resmi mengubah namanya pada 2011 menjadi Simon Leviev. Untuk menipu korbannya dia mengaku sebagai miliarder dan CEO LLD Diamonds, perusahaan pemasok berlian
Leviev juga memamerkan gaya hidup mewah, jet pribadi, pakaian desainer terkenal, hingga hotel mewah. Dia juga menghujani para korban dengan hadiah, cinta dan kasih sayang, dan dalam banyak kasus, terbang melintasi Eropa hanya untuk bertemu dan mereka untuk minum kopi atau makan malam.
Saat mereka semakin dekat, dia mulai membuka diri tentang bisnis berlian yang berbahaya dan musuh-musuhnya yang selalu ingin menghancurkannya, yang berarti hidupnya selalu dalam bahaya.
Akhirnya para wanita akan menerima pesan yang mengkhawatirkan dari Leviev, menunjukkan pengawalnya dipukuli dan memar di bagian belakang ambulans. Mereka diberitahu bahwa "musuh" telah menemukannya, dan, agar tetap aman dan tidak ditemukan, dia akan memblokir semua kartu kreditnya.
Yang terjadi selanjutnya adalah serangkaian permintaan akses kartu kredit, pinjaman pribadi, dan permintaan tiket pesawat, yang diserahkan oleh para wanita itu, dengan keyakinan bahwa taipan berlian multijutawan ini akan membayar kembali uangnya.
Meskipun tidak jelas secara pasti berapa banyak wanita yang ditargetkan Leviev, acara tersebut memperjelas bahwa subjeknya bukan satu-satunya.
Leviev akhirnya ditangkap di Yunani pada 2019 setelah tertangkap menggunakan paspor palsu, berkat informasi dari Charlotte. Dia dikirim kembali ke Israel, di mana dia dipenjara atas tuduhan yang tidak terkait dengan peristiwa acara Netflix sejak tahun 2011. Dia menjalani hukuman lima bulan penjara setelah dibebaskan lebih awal karena berperilaku baik.
Meskipun dicari di banyak negara Eropa, dia saat ini hidup sebagai orang bebas di Israel. Menurut, The Times of Israel , dia diduga telah menipu sekitar USD10 juta dolar dari para korban di seluruh Eropa antara 2017 dan 2019, meskipun dia tidak pernah didakwa atas kejahatan apa pun yang dilakukan di luar Israel.
Editor : Hadi Widodo