Dalam tradisi keilmuan Islam, Al-Qur'an merupakan sumber utama yang sangat penting untuk diteliti. Terlebih, di dalamnya banyak terkandung kisah-kisah lampau. Mulai dari sejarah penciptaan alam semesta, penciptaan manusia, hingga sejarah peradaban manusia. Dari kisah-kisah lampau itu, tradisi keilmuan Islam terus menggali kisah tentang perilaku-perilaku manusia. Sehingga, umat Islam memperoleh banyak informasi dan pengetahuan tentang bagaimana kehidupan manusia yang selayaknya.
Tak salah jika kemudian para ilmuwan Islam menyajikan thesisnya dengan menyatakan bahwa kisah lampau memiliki kaitan erat dengan masa kini dan masa depan. Ketiganya adalah paket yang mesti dibaca secara utuh. Terutama, untuk bekal di kehidupan kelak di akhirat nanti.
Ibnu Khaldun, dalam kitab Muqadimah yang masyhur itu menuliskan, mempelajari sejarah, pada hakikatnya kita akan dituntun dan dituntut untuk senantiasa melakukan obvservasi (nazhr) yang diharapkan akan mendukung upaya kita menemukan kebenaran (tahqiq), serta keterangan mendalam tentang sebab dan asal benda wujud, serta pengertian dan pengetahuan mengenai substansi, esensi, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa.
Hal serupa juga diungkapkan Syekh Muhammad ath-Thahir ibn 'Ashur, dalam kitab Tafsir at-Tahrir wa-at-Tanwir. Ia katakan, mempelajari sejarah memberi kita kesempatan untuk memperbaiki keadaan kita saat ini. Dengan kata lain, sejarah adalah cermin bagi masa kini.
Editor : Ribut Achwandi