Kisah Rasulullah Bagian 113: Haji Wada

Hadi Widodo
Ilustrasi (Foto: iNews.id/Reuters).

Adapun orang yang berteriak (sebagaimana pengeras suara) meneruskan ucapan Rasullullah SAW kepada orang banyak di padang Arafah adalah Rabi’ah bin Umaiyah bin Khalaf.

Setelah selesai menyampaikan khotbah, turunlah firman Allah SWT surat Al-Ma’idah (المائدة) / 5:3 : 

حُرِّمَتۡ عَلَیۡکُمُ الۡمَیۡتَۃُ وَ الدَّمُ وَ لَحۡمُ الۡخِنۡزِیۡرِ وَ مَاۤ اُہِلَّ لِغَیۡرِ اللّٰہِ بِہٖ وَ الۡمُنۡخَنِقَۃُ وَ الۡمَوۡقُوۡذَۃُ وَ الۡمُتَرَدِّیَۃُ وَ النَّطِیۡحَۃُ وَ مَاۤ اَکَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَکَّیۡتُمۡ ۟ وَ مَا ذُبِحَ عَلَی النُّصُبِ وَ اَنۡ تَسۡتَقۡسِمُوۡا بِالۡاَزۡلَامِ ؕ ذٰلِکُمۡ فِسۡقٌ ؕ اَلۡیَوۡمَ یَئِسَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا مِنۡ دِیۡنِکُمۡ فَلَا تَخۡشَوۡہُمۡ وَ اخۡشَوۡنِ ؕ اَلۡیَوۡمَ اَکۡمَلۡتُ لَکُمۡ دِیۡنَکُمۡ وَ اَتۡمَمۡتُ عَلَیۡکُمۡ نِعۡمَتِیۡ وَ رَضِیۡتُ لَکُمُ الۡاِسۡلَامَ دِیۡنًا ؕ فَمَنِ اضۡطُرَّ فِیۡ مَخۡمَصَۃٍ غَیۡرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثۡمٍ ۙ فَاِنَّ اللّٰہَ غَفُوۡرٌ رَّحِیۡمٌ

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, Dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, Dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ketika Umar mendengar firman ALLAH SWT itu dia kemudian menangis dan ketika ditanya, mengapa dia menangis?

Jawab dia: “Karena setelah kesempurnaan akan menyusul pula kekurangan”.

Setelah khotbah Rasullullah SAW itu Bilal pun melantunkan azan dan iqamah untuk sholat dzuhur.

Kemudian dia iqamah pula untuk sholat Ashar tanpa melakukan sholat lain di antara kedua-duanya.

Sesudah itu Rasullullah SAW menaiki untanya dan bergerak hingga sampai ke suatu tempat perhentian dengan membiarkan perut untanya Quswa’ menyentuh bongkahan batu di situ, sedang barisan pejalan-pejalan kaki berjalan tidak melebihi sejauh pandangan ke depan.

Di situ Rasullullah SAW menghadap ke arah qiblat, Rasullullah SAW kemudian berdiri sampai matahari terbenam di ufuk langit sebelah barat dan cahaya kuning berangsur-angsur hilang.

Usamah pun mengendalikan unta Rasullullah SAW sampai ke Muzdalifah, Di sana Rasulullah menunaikan sholat Maghrib dan sholat Isya’ dengan satu azan dan dua iqamah tanpa membaca apa-apa, tasbih sekali pun di antara kedua sholat itu.
Rasullullah SAW beristirahat, dan tidur hingga Subuh.

Rasulullah pun menunaikan sholat Subuh, kemudian Rasullullah SAW menaiki unta Quswa’ dan berjalan sampai ke kawasan Haram (masyh’ar Haram), muka Rasullullah SAW menghadap ke arah kiblat sambil berdoa, bertakbir, bertahlil dan bertahmid.

Rasullullah SAW berdiri di situ sampai waktu pagi.

Kemudian Rasullullah SAW bergerak lagi dari Muzdalifah ke Mina sebelum matahari naik.

Di sini Fadhil bin Abbas mengikuti dari belakang unta Rasullullah SAW sampai ke Batan Mahsar, dengan melalui jalan tengah yang menuju ke Jumrah Kubra.

Sampai di sana ada sebuah pohon yang dikenal dengan nama Jumrah Aqabah. Kemudian Rasullullah SAW melontar tujuh batu sambil bertakbir di setiap lontarannya dari Batan Wadi.
Setelah itu Rasullullah SAW menuju ke tempat pemotongan hewan.

Sebanyak enam puluh tiga (63) ekor unta Rasullullah SAW berkurban, kemudian diserahkannya kepada Ali bin Abi Talib tiga puluh tujuh (37) ekor unta untuk dipotong dan membagikannya, jadi jumlah semuanya ada sebanyak seratus ekor unta.

Setelah selesai penyembelihan Rasullullah SAW menyuruh agar mengambil sebagian daging dari setiap sembelihan dan dimasaknya. Setelah masak Rasullullah SAW dan Ali pun memakan sedikit dari masakan daging itu dan mencicipi kuahnya.

Kemudian Rasululah SAW mengendarai untanya dan bergerak sampai ke Ka’bah, di sana

Rasullullah SAW sholat dzuhur, Setelah itu mengunjungi orang-orang Bani Abdul Muttalib yang menjaga air zam-zam dan memberi minum kepada para pengunjung.

Melihat situasi itu Rasullullah SAW berkata:

“Ayo! Rebut Bani Abdul Muttalib, kalau tidak mengganggu orang banyak, pasti aku ikut serta merebutnya bersama-sama dengan kamu, hadirin pun mengulurkan air kepada Rasullullah SAW dan Rasullullah SAW pun meminumnya dengan senang hati.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد

Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.

Editor : Hadi Widodo

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network