Pekan Terakhir
Sakit Rasullullah SAW semakin berat, isteri-isterinya berkata:
“Giliranku besok? giliranku besok?”.
Akhirnya, semuanya memahami keadaan Rasullullah SAW, karena itu Rasullullah SAW dipersilakan untuk duduk saja. Kemudian Rasullullah SAW minta berpindah ke rumah Aisyah, Rasullullah SAW berjalan di papah antara Fadlu bin Abbas dan Ali bin Abi Talib, sedang kepala Rasullullah SAW masih tertutup dengan kain, menapakkan kakinya selangkah demi selangkah sampai Rasullullah SAW memasuki rumah Aisyah, di situ Rasullullah SAW menghabiskan sisa umurnya yang sepekan itu.
Aisyah رضي الله عنها kemudian membaca surah-surah Muawwizah, dan doa-doa lain yang dia terima dari Rasullullah SAW.
Dia meniupkannya ke badan Rasullullah SAW dan mengusap dengan tangan Rasullullah SAW untuk mendapatkan keberkatan.
Lima Hari Sebelum Meninggal
Pada hari Rabu yaitu lima hari sebelum meninggal, panas badan Rasullullah SAW semakin meningkat, Rasullullah SAW semakin bertambah sakit dan pening, menyebabkan Rasullullah SAW meminta dengan sabdanya:
“Siramkan kepadaku tujuh gayung air dari berbagai telaga agar aku dapat keluar menemui orang banyak dan aku bisa bertemu dengan mereka”.
Sahabat-sahabat yang hadir di situ membiarkan Rasullullah SAW duduk di atas tikar kemudian mereka mencucuri air ke seluruh badan Rasuiullah, hingga Rasuiullah berkata: “cukup, cukup”.
Pada saat itu Rasullullah SAW merasa sakitnya berkurang, Kemudian Rasullullah SAW memasuki Masjid sedang kepalanya masih terbalut dengan kain, lalu Rasullullah SAW duduk di atas mimbar dan menyampaikan kata-kata kepada orang banyak.
Ketika itu para sahabat dan khalayak pun mengerumuni, kemudian Rasullullah SAW bersabda:
“Laknat Allah kepada kaum Yahudi dan Nasrani, karena mereka menjadikan kubur-kubur nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah”.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait