Teori ini mengemuka lantaran Otsjanep, wilayah terdekat yang mungkin dapat dicapai Rockefeller ketika mencari pertolongan saat itu masih mempraktikkan kanibalisme.
Carl Hoffman yang menyelidiki hilangnya Clark mengumpulkan kepingan puzzle fakta. Salah satunya memeriksa halaman demi dan halaman laporan, kabel dan surat tentang kasus ini, yang dikirim oleh pemerintah Belanda, misionaris berbahasa Asmat di lapangan, dan otoritas Gereja Katolik, yang sebagian besar tidak pernah dipublikasikan.
"Orang-orang yang telah menjadi peserta kunci dalam penyelidikan itu tetap diam selama 50 tahun, tetapi mereka masih hidup dan akhirnya mau berbicara," ucapnya.
Dari hasil investigasi panjang di Papua itu Hoffman mendengar beberapa cerita tentang orang-orang Otsjanep yang membunuh Rockefeller setelah dia berenang ke pantai. Apapun, hingga saat ini tubuh remaja cerdas itu tak pernah ditemukan. Berdasarkan hukum Amerika, dia dinyatakan meninggal dunia pada 1964.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait