get app
inews
Aa Text
Read Next : Semifinal Piala Dunia U-20: Korsel Tantang Italia, Uruguay Hadapi Israel

Jejak Kontribusi Indonesia Berjuang Menciptakan Perdamaian Dunia di Negara Krisis Konflik

Kamis, 30 Juni 2022 | 10:26 WIB
header img
Jejak Kontribusi Indonesia Berjuang Menciptakan Perdamaian Dunia di Negara Krisis Konflik (Foto: Okezone)

JAKARTA - Peran dan kontribusi Indonesia yang telah menciptakan perdamaian dunia memiliki sejarah panjang, hal itu merupakan amanat dari pembukaan undang-undang dasar Republik Indonesia tahun 1945 alinea keempat.

Indonesia dikenal sebagai negara yang pro aktif menciptakan perdamaian dunia. Indonesia telah berhasil memperdamaikan beberapa negara yang telah terlibat konflik antar negara lain.

Adapun beberapa negara yang telah berhasil berdamai karena Indonesia. Berikut catatannya, seperti dikutip dari Koran Okezone :

1. Konflik Filipina dengan Bangsa Moro

Perdamaian di Filipina berawal pada awal periode 1980-an, saat Presiden Ferdinand Marcos berusaha mencari dukungan dari negara-negara Timur Tengah dan Indonesia untuk menyelesaikan konflik dengan Bangsa Moro di Mindanau.

Saat itu Moro ingin merdeka dan memisahkan diri dari Filipina. Marcos bertemu dengan Soeharto di Jakarta, meminta penyelesaian soal Moro agar tetap menjadi bagian Filipina. Soeharto menerima permintaan Marcos. Indonesia setuju untuk mendamaikan konflik dengan syarat Bangsa Moro tetap menjadi bagian dari Filipina.

Langkah perdamaian ini diteruskan oleh pengganti Marcos, Presiden Corazon Aquino. Pada 1989, disepakati otonomi daerah istimewa untuk kawasan Muslim Mindanau. Namun hal itu tak lantas membuat konflik selesai. Akhirnya perjanjian damai bisa diteken antara kedua pihak tahun 1996.

2. Konflik Kamboja dengan Vietnam

Pada 1988 sampai 1989, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk menyelesaikan konflik antara Kamboja dan Vietnam.

Pada saat itu Indonesia berhasil memfasilitasi dan melakukan mediasi kedua negara yang sedang bermusuhan untuk bisa duduk bersama-sama mendiskusikan dan menyelesaikan konflik di antara mereka. Hasilnya, Vietnam menarik pasukannya dari Kamboja dan situasi damai di Kamboja tercipta.

3. Konflik Perbatasan Thailand dengan Kamboja

Indonesia sebagai ketua ASEAN menggelar Informal ASEAN Foreign Minister's Meeting (pertemuan informal para Menlu ASEAN) dengan agenda tunggal pembahasan penyelesaian konflik Thailand dan Kamboja.

Konflik kedua negara terjadi di satu kuil kuno di perba tasan kedua negara yang disengketa kan. Dalam pertemuan itu memba has perdamaian Thailand dan Kamboja. Indonesia sebagai mediator tercapai ketika Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mampu mendamaikan kedua negara di PBB pada 14 Februari 2011

4. Konflik Etnis Rohingya dengan Myanmar

Sudah beberapa kali Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengunjungi Myanmar dan Bangladesh terkait penyelesaian krisis etnis Rohingya. Menteri Retno bertemu dengan Suu Kyi di Myanmar pada 5 September 2017. Retno menyampaikan usulan Indonesia yang disebut Formula 4+1 untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Myanmar.

Pertama, mengembalikan stabilitas dan keamanan. Kedua, agar militer Myanmar menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan. Ketiga, mendorong pemerintah Myanmar memberikan perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State tanpa memandang suku dan agama. Keempat, membuka akses untuk bantuan keamanan.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut