OLAHRAGA bersepeda masih menjadi olahraga yang digemari masyarakat terutam kaum Adam. Olahraga bersepeda dinilai sehat dan lebih aman karena dilakukan di luar rumah. Selain itu juga alasan lain adalah relaksasi pikiran sekaligus berolahraga.
Tapi ada bahaya mengintai yang harus di waspadai bagi anda yang gemar bersepeda terutama kaum Adam. Ternyata menurut studi tinjauan ilmiah yang ada pada jurnal Sports Medicine, pelana sepeda yang bentuknya menyempit bisa merusak organ reproduksi pria. Tak tanggung-tanggung, merusak Mr.P ini mengacu pada bisa menyebabkan kemungkinan disfungsi ereksi dan kerusakan saraf, mengutip Ny Post, Kamis (7/7/2022).
“Banyak pria yang merasakan ketidaknyamanan saat mengendarai sepeda, dan ada kekhawatiran ini bisa menyebabkan masalah seksual," ujar Kamil Litwinowicz, penulis utama studi tersebut.
Para ilmuwan menyarankan saat bersepeda, pria dianjurkan berdiri di atas pedal setiap 10 menit selama perjalanan. Posisi ini dilakukan untuk mencegah cedera atau efek samping jangka panjang, yang bisa mempengaruhi kemampuan kaum laki-laki untuk berhubungan seks atau memiliki anak.
Studi penelitian yang digelar oleh para peneliti di Polandia tersebut, meninjau 22 studi terbaru tentang rasa sakit dan cedera yang disebabkan oleh kursi pelana sepeda.
Studi ini juga menyebut solusi terbaik untuk mencegah nyeri sadel, yakni dengan mempraktekkan gaya no-nose", yang menghilangkan bagian sempit yang terlihat pada kursi klasik sepeda untuk mengurangi tekanan pada alat kelamin.
Disebutkan lebih lanjut, pada penelitian sebelumnya memperlihatkan kalau kursi sepeda konvensional bisa memberikan tekanan pada ujung saraf sensitif di daerah selangkangan, baik bagi pria atau wanita. Jika bersepeda dilakukan berulang kali menggunakan kursi sepeda konvensional ini, akhirnya dapat menyebabkan kerusakan dan mati rasa di area tersebut.
Peneliti dari Wroclaw Medical University menganalisis temuan terkait berbagai model sepeda, untuk menentukan mana yang paling baik bisa mengurangi tekanan pada alat kelamin pria, dengan melihat faktor-faktor seperti bantalan kursi, setang, dan bike shorts (celana pendek yang khusus dipakai saat bersepeda).
Hasilnya mendapati, setelah enam bulan menggunakan sepeda dengan pelana bentuik model no-nose, jumlah para peserta penelitian yang mengaku kalau tak mengalami mati rasa, meningkat dari 27 persen menjadi 82 persen.
Editor : Hadi Widodo