2. Bulan Mulia
Imam Ibnu Katsir dalam tafsir surat yang Al Baqarah, menukil perkataan Imam Qatadah, ahli tafsir dari kalangan Tabi’in mengenai keutamaan Bulan Muharram, Rajab, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah.
"Allah SWT mensucikan makhluk-Nya di antaranya makhluk-makhluk ciptaany-Nya, mencusikan para rasul dari kalangan malaikat, mensucikan para Rasul di antara manusia yang lain, mensucikan dzikir dari perkataan makhlukNya, mensucikan masjid dari tanah-tanah lain, mensucikan bulan Ramadhan dan bulan-bulan haram di antara bulan-bulan lain, mensucikan hari jumat di antara hari-hari lain, mensucikan malam lailatul-qadr di antara malam-malam lain. Maka muliakanlah apa yang Allah s.w.t. telah muliakan. Sesungguhnya memuliakan apa yang Allah SWT muliakan adalah yang dilakukan para ahli ilmu".
Az Zamakhsyari menjelaskan, "Bulan Muharram disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafadz jalalah 'Allah' untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan ini. Sebagaimana kita menyebut 'Baitullah' (rumah Allah) atau 'Ahlullah' (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan ini."
Sedangkan Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iraqiy menjelaskan, Muharram disebut syahrullah karena pada bulan ini diharamkan pembunuhan dan ia merupakan bulan pertama dalam setahun.
3. Ladang Pahala
Salah satu bentuk pemuliaan atau penghormatan kepada bulan-bulan haram termasuk Bulan Muharram, yakni berpuasa di dalamnya. Selain untuk memuliakan apa yang Allah SWT muliakan, berpuasa dan memperbanyak amal di bulan Haram adalah upaya memanfaatkan waktu yang Allah sediakan banyak pahala di dalamnya.
4. Bulan Damai dan Larangan Berperang
Awalnya, sebelum datang Islam, orang-orang Arab ketika itu sudah punya aturan tak tertulis yang dijalankan oleh seluruhnya bahwa dilarang melakukan peperang pada bulan-bulan haram.
Larangan tersebut diperkuat setelah Islam datang dengan turunnya ayat 217 Surat Al Baqarah.
Ayat inilah yang menginformasikan kepada seluruh umat Islam bahwa bulan-bulan haram itu adalah bulan mulia yang diharamkan di dalamnya untuk menumpahkan darah, siapapun itu, baik muslim atau non-muslim.
5. Peristiwa Hijrah Nabi SAW
Bulan Muharram tidak lepas dari peristiwa hijarhnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa itu kemudian dijadikan patokan oleh Khalifah Umar ibn Khattab untuk memulai tahun dengan Bulan Muharram karena merupakan hijrahnya Nabi.
Editor : Hadi Widodo