UMAT ISLAM kini telah memasuki Tahun Baru Islam 1444 H. Bulan Muharram menjadi bulan pembuka dalam kalender Hijriyah atau kalender Qomariah. Bulan Muharram merupakan salah satu bulan suci (haram) yang tersimpan di dalamnya sejumlah keistimewaan dan amalan salih yang dianjurkan untuk dilakukan.
Penetapan Muharram sebagai awal tahun baru hijriyah sendiri diprakarsai oleh Khalifah Umar ibn Khattab atas rekomendasi sahabat Utsman bin Affan. Hal ini tidak lepas dari awal dan motivasi peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Tahun ini, 1 Muharram 1444 H bertepatan dengan hari Sabtu, 30 Juli 2022.
Dilansir dari Buku Muharram Bukan Bulan Hijrahnya Nabi karangan Ustaz Ahmad Zarkasih, dalam Islam ada empat bulan yang disebut dengan istilah bulan-bulan haram; yakni bulan-bulan mulia yang memang dimuliakan oleh Allah SAW.
Keempat bulan itu yakni, Muharram, Rajab, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah. Berkaitan dengan Bulan Muharram yang disebut bulan mulia, Allah SWT berfirman :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, masyarakat Arab dilarang berperang karena disucikannya keempat bulan tersebut. Oleh karena itu, ia juga dinamakan Syahrullah Asham, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan berperang itu.
Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada 12 bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Berikut 10 Keutamaan Bulan Muharram yang penuh kemuliaan dan pahala:
1. Bulan Allah
Bulan Muharram disebut juga dengan Syahrullah atau bulan Allah. Di bulan Muharram ini, Allah SWT memberikan keistimewaan pada di antara bulan-bulan lainnya.
Imam al-Thabari dalam tafsirnya menukil perkataan sahabat Ibnu Abbas ra, perihal kemuliaan yang Allah SWT berikan untuk bulan-bulan haram ini:
"Allah SWT memberika keistimewaan untuk 4 bulan haram di antara bulan-bulan yang ada, dan diagungkan kemuliaannya bulan itu, dan menjadikan dosa yang terbuat serta amal ibadah yang dilaksanakan menjadi lebih besar ganjaran dosa dan pahalanya”. (Tafsir al-Thabari 14/238).
Editor : Hadi Widodo