Sejak 44 tahun yang lalu dia mengaku mulai mengatur lalu lintas dan tak pernah dapat bayaran. Biasanya dia hanya menerima bingkisan saat hari raya Idul Fitri. "Saya pernah diberi penjelasan bahwa banpol itu gak ada gajinya, tapi gak papa saya senang membantu mengatur lalu lintas,"ujarnya.
Dulu Mugiri bertugas tanpa seragam dan masih merangkap profesi sebagai tukang foto keliling. Sejak tahun 2008 dia tak lagi jadi tukang foto keliling karena sudah ada handhone berkamera. "Sejak orang punya HP dan bisa untuk foto-foto, kerjaan saya sebagai tukang foto keliling tak laku lagi, sejak itu saya full mengatur lalu lintas dan dapat seragam ini," ujar Warga Desa, Wonoyoso, Buaran , Kabupaten Pekalongan.
Meski tak digaji, Mugiri yang pernah dua kali menikah, punya 6 anak dan 12 cucu itu mengaku senang bisa membantu mengatur lalu lintas dan membantu orang di jalan. "Ahamdulilah saya gak digaji tapi saya senang,"ujarnya.
Editor : Muhammad Burhan