PONTIANAK -Sebanyak 4 proyek infrastruktur kelistrikan senilai Rp504 miliar di Kalimantan Barat telah berhasil digarap PT PLN (Persero).
Keberadaan jaringan kelistrikan ini bakal meningkatkan kualitas pasokan listrik serta menekan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik lebih dari Rp15 miliar per bulan.
General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB) Reisal Rimtahi Hasoloan mengatakan, 4 infrastruktur tersebut yaitu Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Sanggau-Sekadau sirkit 2, SUTT 150 kV Sekadau-Sintang, Gardu Induk (GI) 150 kV Sekadau berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA), dan GI 150 kV Sintang berkapasitas 60 MVA.
"Pengoperasian 4 infrastruktur kelistrikan ini ditandai dengan pengaliran listrik perdana dengan melakukan energize pada 17 dan 18 Juni 2022," kata Reisal, Kamis (23/6/2022).
Sebelumnya sistem kelistrikan di wilayah Sekadau dan Sintang masih bersifat isolated atau belum terhubung ke sistem kelistrikan lainnya.
Selain itu sumber listrik utama di kedua kabupaten tersebut memiliki cadangan daya terbatas yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) setempat dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang berkapasitas 3x7 megawatt (MW).
“Dengan beroperasinya jaringan transmisi dan gardu induk ini, maka listrik di wilayah Sekadau dan Sintang akan menjadi lebih andal dengan cadangan daya yang lebih besar. Hal tersebut karena listrik yang dihasilkan dari Sistem Kelistrikan Khatulistiwa dapat menyokong hingga ke wilayah tersebut.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait