Ada 100 orang anak muda yang mengikuti Kobar Pemuda Pekalongan untuk Perubahan Iklim. Mereka terdiri pelajar, pemuda, anggota komunitas Kota Pekalongan dengan usia 16 - 25 tahun. Ada lima orang peryang bisa langsung menyampaikan pendapatnya kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Inggrid Sekar Prameswari, salah peserta Kobar Pemuda Pekalongan untuk Perubahan Iklim berbagi keresahan terkait persoalan lingkungan. Pelajar SMKN 2 Pekalongan tersebut memanfaatkan moment ini untuk bertanya tentang keresahan masyarakat Pekalongan yang belum mendapatkan akses air dari PDAM setempat. Padahal, aturan pemerintah saat ini melarang masyarakat untuk pengambilan air tanah.
'' Sedangkan PDAM harganya lebih mahal. Masyarakat itu mengeluh tidak mampu dan PDAM juga tidak memberi diskon,” kata Sekar usai bertemu Ganjar.
Sekar mengatakan, PDAM berencana menyuplai air bersih. Namun sampai saat ini rencana tersebut hanya menjadi wacana. Dia mengaku senang mendapat dukungan dari Gubernur Ganjar Pranowo. Masalah ini, kata Sekar, menjadi keresahannya dan warga Kota Pekalongan sejak lama.
'' Kata Pak Ganjar harus ngomong ke pak walikota agar disampaikan ke PDAM supaya dibuatkan pipa. Jadi diminta berani ngomong ke walikota,'' katanya.
Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M Syarif menjelaskan, program Kobar menggandeng anak anak muda agar mereka memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan.
'' Gubernur Ganjar Pranowo sangat mendukung program ini. Selain itu Wali kota Pekalongan juga sangat mendukung. Saya berharap program ini bermanfaat bagi masyarakat Pekalongan untuk ikut mengatasi dampak perubahan iklim di Kota Pekalongan,'' tandas Laode.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait