"Saya sering melihat, fresh graduate terkadang tidak melihat kualifikasi pekerjaan yang diinginkan dengan baik. Misalnya, fresh graduate melamar pekerjaan yang sebenarnya diperuntukan untuk orang yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun atau level manajer. Ada kemungkinan besar CV tidak akan diproses," ujar Sukmawati.
4. Memperluas jaringan (networking)
"Semakin banyak bertemu orang, semakin luas relasi. Maka, bisa jadi orang-orang itu yang akan membuka jalan kita untuk mendapatkan pekerjaan atau posisi-posisi pekerjaan yang baru," ujar Sukma.
5. Be Ready for Anything
Fresh graduate harus menerima segala hal yang mungkin terjadi, misalnya tentang penempatan kerja. Ketika dalam proses rekrutmen menyatakan siap untuk ditempatkan di luar kota, komitmen itu harus tetap dipegang saat kita diterima kerja.
Dari sejumlah pengalaman yang terjadi, Sukmawati mencatat banyak pelamar kerja yang lantas batal menerima pekerjaan karena tidak siap ditempatkan di luar kota.
6. Berusaha dan Berdoa
Industri teknologi menuntut talenta yang bisa beradaptasi. Karena itu, Sukmawati mendorong fresh graduate agar selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri, misalnya dengan mengikuti dan memperdalam ilmu-ilmu baru lewat bootcamp, kursus ataupun webinar.
"Satu hal yang tak kalah penting: percaya dengan diri sendiri untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang diimpikan. Pahami dan sayangi diri sendiri, ketahui kekuatan dan kelemahan diri. Kalau punya kekurangan, sebaiknya diperbaiki agar tidak stuck di titik itu," tutur Sukmawati.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait