Ajaran tentang Keutamaan Memberi Utang

Hadi Widodo
Ilustrasi (Foto : Istimewa)

PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Rasulullah pernah bercerita tentang seorang pria yang tidak pernah melakukan perbuatan baik. Hanya saja, lelaki ini termasuk orang yang gemar memberikan utang kepada banyak orang.

Dikutip dari Kajian Habib Muhammad bin Yahya Pekalongan bahwasanya satu hal yang menarik dari orang tersebut: tiap hendak menagih utang, ia selalu berpesan kepada petugas tagihnya, "Ambillah piutang dari yang mudah-mudah, dan maafkanlah (relakanlah) yang sulit-sulit. Semoga Allah memaafkan (kesalahan-kesalahan) kita."

Ketika pria ini meninggal dunia, Allah bertanya, "Pernahkah kamu telah berbuat baik?"

"Belum pernah," jawab lelaki itu. "Hanya saja hamba memiliki pelayan dan gemar memberikan utang kepada orang-orang. Tiap hamba suruh pelayan itu menagih utang, hamba katakan, ‘Ambillah piutang dari yang mudah-mudah, dan maafkanlah yang sulit-sulit. Semoga Allah memaafkan (kesalahan-kesalahan) kita'."

Allah membalas, "Aku telah memaafkanmu."

Kisah yang bisa kita jumpai dalam hadits shahih riwayat an-Nasai, Ibnu Hibban, dan al-Hakim, ini seolah menegaskan pernyataan Nabi dalam kesempatan lain:

رَحِمَ اللهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ، وَإِذَا اشْتَرَى، وَإِذَا اقْتَضَى

“Semoga Allah merahmati seseorang yang bersikap mudah saat menjual, saat membeli, dan saat menagih haknya (utangnya).” (HR Bukhari)

Editor : Hadi Widodo

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network