Agus juga mengatakan, dalam pertemanan memang tak selamanya semua dapat sejalan dan sepemikiran. Perbedaan selalu kita temui dalam banyak hal.
"Tetapi, bukankah memang seharusnya pemikiran manusia itu seperti itu, tak pernah mampu untuk benar benar serupa, walau kadang berpura pura dan bersandiwara, tetapi semua perbedaan itu justru yang membuat menjadi belajar tentang banyak hal," ujarnya.
Hal ini mengajarkan tentang keterbukaan pikiran, ketegasan menentukan pilihan dan kepedulian yang tulus. Satu yang lain mengajarkan tentang ketangguhan dan beberapa yang lain mengajarkan tentang kesabaran, ketaatan kepada Sang Pencipta dan mengajarkan bagaimana seharusnya kita bersikap tentang hal yang memang kadang perlu untuk tidak dihiraukan.
Dia juga berterima kasih untuk para sahabat dan saudara karena selalu mampu mendorongnya untuk selalu menjadi lebih baik lagi. Dia berharap agar di mana pun setelah ini, menjadi apa pun nanti, kenangan itu akan selalu menjadi tempat pulang untuk tersenyum dan bermimpi indah lagi.
"Untuk Saudaraku semua, memang sesungguhnya tak pernah siap untuk menghadapi satu kata yang bernama perpisahan, tetapi walau bagaimana pun juga dan kita pasti akan menghadapinya dan akan melewatinya. Lagi pula pasti kita nanti akan bertemu lagi dengan orang yang baru. Memang seperti itulah kehidupan, ada yang pergi dan ada yang datang," katanya.
Dia berharap masih selalu mampu mengingat dan mengenang waktu bersama yang menyenangkan dan dilewati bersama selama bertugas di Polres Tebingtinggi.
"Kita tak pernah tahu seperti apa nanti setelah ini, akan masih bisa sering bertemu atau bahkan tidak sama sekali. Tetapi satu yang harus di ungkapkan yang memang tak pernah mampu untuk di ucapkan langsung selama ini, "TERIMAKASIH"."
Editor : KastolaniMarzuki