Akhirnya, Ma’Ruf memilih untuk berkarier sebagai ojek online pada 2015. Itu dilakukannya sambil menjadi pelatih SSB seperti sebelumnya.
Namun, kabar terakhir menyebutkan ia mendapat perhatian Pemerintah kota Surabaya untuk menjadi staf di bidang olahraga dan prestasi Dispora Surabaya. Ia bertugas mengawasi aset olahraga Pemkot Surabaya, termasuk Stadion Gelora 10 November yang dulu sangat akrab dengannya ketika menjadi pemain Persebaya.
4. Fachri Firmansyah
Fachri Firmansyah sempat membela lambang garuda di dada. Akan tetapi, cedera membuatnya harus mengubur mimpi untuk menjadi pesepakbola. Lutut Fachri mengalami cedera ligamen saat membela Timnas Indonesia di Piala Cotif Spanyol pada 2014 silam.
Setelah dua tahun menjalani operasi, Fachri kembali ke kampung halamannya di Surabaya. Demi memenuhi kebutuhan hidup, Fachri terpaksa bekerja menjadi security di sebuah perusahaan swasta. Bahkan, ia pernah dikabarkan menjadi kuli panggul di pasar.
5. Dedek Hendri
Selanjutnya, ada Dedek Hendri. Pernah menjadi kiper Timnas Indonesia U-18, Dedek justru terjerumus ke lembah hitam pada 2008.
Dedek mundur dari Timnas Indonesia U-18 pada 2008 usai mendapatkan kabar orang tuanya bercerai. Dia pun pulang ke kampung halamannya, Pekanbaru, Riau. Menurut pengakua Dedek, perceraian orang tua membuatnya mengenal narkoba dan dunia begal. Pada 2016, Dedek pun ditangkap karena melakukan aksi begal bersejata api.
Editor : Muhammad Burhan