get app
inews
Aa Read Next : Yuk Pantengin! Wirid Khusus untuk Para Jomblo

Sat Sett! Jomblo Yang Segera Nikah Wajib Baca Ini

Senin, 21 November 2022 | 11:34 WIB
header img
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Bahkan, Nabi sendiri juga menjelaskan bahwa sangat memungkinkan suami akan mendapati hal-hal yang tidak ia senangi pada istrinya, tetapi hal tersebut Nabi larang dijadikan alasan untuk membenci istrinya tersebut, sebagaimana dalam sabda Rasulullah:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ 


Artinya:“Janganlah seorang mu'min benci kepada seorang wanita mu'minah (istrinya). Jika ia membenci sebuah sikap (perbuatan) istrinya, maka ia akan ridha dengan sikapnya  yang lain”[3]

Jika terjadi pertengkaran antara seorang dengan istrinya, janganlah ia bersegera untuk membenci atau mencerainya. Hendaknya ia bersabar terhadapnya, niscaya Allah akan menampakkan dari istrinya apa yang disukainya. Jangan sampai karena hal yang sepele jadi rusak biduk rumah tangga. Perlu diketahui bahwa dalam berumah tangga sebagai suami dituntut ekstra sabar, pastinya masih banyak hal-hal yg positif dan disenangi oleh suami dari sang istri. Walaupun misalnya sang istri kurang pandai memasak, tapi masih ada hal positif lainnya misalnya dia pandai mendidik anak-anak. Carilah hal hal positif nya ketika menemui hal2 yang kurang dari istrinya, nasihati ketika suasananya sedang adem...  Itu yang disebut setiap ada kekurangan pasti di situ ada kelebihan.

Suami yang paling sedikit mendapat taufik dari Allah dan yang paling jauh dari kebaikan adalah seorang suami yang melupakan seluruh kebaikan-kebaikan istrinya, atau pura-pura melupakan kebaikan istrinya dan menjadikan kesalahan-kesalahan istrinya selalu di depan matanya. Bahkan terkadang kesalahan istrinya yang sepele dibesar-besarkan, apalagi dibumbui dengan prasangka-prasangka buruk yang akhirnya menjadikannya berkesimpulan bahwa istrinya sama sekali tidak memiliki kebaikan.”

Syaithan berusaha memisahkan hubungan antara suami dengan istri. Kesempatan yang tidak disia-siakan syaithan adalah ketika suami melihat satu kesalahan istrinya, maka syaithan akan membisiki sang suami untuk menjauhinya sampai menceraikannya. Namun, ingatlah kembali lafadz وَبَارَكَ عَلَيْكَ ‘Semoga Allah memberi berkah kepadamu ketika kamu ditimpa prahara’ ketika manusia mengucapkannya di saat Anda menikah dulu.

Lalu, bagaimana agar Allah tetap memberi berkah ketika rumah tangga ditimpa prahara dan pertengkaran? Namun, satu kunci pembuka untuk menjawab pertanyaan di atas adalah pertama: masing-masing dari kedua pasangan harus membekali hidup berumah tangga dengan ilmu agar masing-masing dari mereka mengetahui hak-hak dan kewajiban serta pandai mencari solusi masalah rumah tangga. Kedua: pengamalan agama yang bagus agar kasih sayang, keberkahan dan keridhaan Allah selalu tercurah dalam rumah tangganya. Dan ketiga: dituntut bagi kedua pasangan menghiasi pergaulan dengan akhlaq karimah dengan harapan keharmonisan selalu terjaga.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut