JAKARTA, iNewsPantura.id - Sehebat apapun seseroang tak akan pernah bisa jadi apa-apa tanpa seroang ibu yang melahirkan. Inilah 5 Orang terkaya di dunia yang mengaku sukses berkat jasa dan perjuangan ibunya.
Para konglomerat itu menegaskan, mereka sukses karena perjuangan dan peran besar ibunya. Inilah 5 orang terkaya di dunia ini yang mengaku sukses berkat ibunya :
1. Elon Musk
Maye Musk adalah ibu yang melahirkan konglomerat kontroversial Elon Musk yang merupakan orang terkaya kedua di dunia setelah digeser oleh konglomerat barang mewah Bernard Arnault. Dia merupakan bos Tesla, Space-X dan Twitter.
Sang Ibu menurut Elon Musk besar sekali pengaruhnya bagi kesuksesan dia dan kedua saudara kandungnya, Kimbal dan Tosca. Maye membesarkan ketiga anaknya sebagai orang tua tunggal.
Maye mengajarkan anaknya sejak kecil untuk bekerja keras, mandiri, dan membiarkan mereka mengikuti minatnya. Dia juga mendidik mereka untuk menciptakan lapangan kerja. Hasilnya, tidak hanya Elon, kedua anaknya yang lain juga berprofesi sebagai pengusaha. Di antaranya para saudaranya, Musk paling sukses. Kekayaannya berdasarkan data Real Time Billionaires Forbes sebesar 146,5 miliar dolar AS atau Rp2.276,4 triliun.
2. Jeff Bezos
Pendiri Amazon, yang memiliki nama lengkap Jeffrey Preston Bezos ini lahir di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat pada 12 Januari 1964. Dia lahir saat ibunya, Jacklyn Gise berusia 16 tahun.
Setahun usai dilahirkan, orangtuanya bercerai. Dia pun tinggal bersama ibunya. Saat kanak-kanak, Bezos mengalami kesulitan hidup karena ibunya harus bekerja, kuliah sambil mengurus dirinya.
Hal itulah yang akhirnya membuat Bezos memiliki keinginan untuk sukses. Kemudian saat beranjak dewasa, dengan bantuan modal dari ibunya, dia mendirikan Amazon di garasi rumah di pinggiran kota Seattle hingga menjadi besar seperti sekarang. Bezos pernah menjadi orang terkaya dunia. Namun saat ini, menurut data Real Time Billionaires Forbes, dia berada di peringkat kelima orang terkaya dunia, dengan kekayaan 107,3 miliar dolar AS atau Rp1.667,3 triliun.
Editor : Muhammad Burhan