get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemprov Jateng Perbanyak Pompa untuk Tangani Rob di Sayung, Demak

Pakar Tata Kota Undip, Solusi Tangani Banjir Rob di Sayung Hanya Tanggul Laut

Rabu, 25 Juni 2025 | 17:43 WIB
header img
Pembangunan tanggul laut di wilayah pesisir Semarang hingga Demak. dokumen

SEMARANG, iNewsPantura.id - Banjir rob yang terus melanda kawasan pesisir Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dinilai hanya bisa diatasi secara cepat dan efektif melalui pembangunan tanggul laut. Hal ini ditegaskan oleh pakar tata kota dari Universitas Diponegoro, Prof Dr Ing Wiwandari Handayani ST MT MPS.

Menurut Prof Wiwandari, banjir rob yang telah berlangsung sejak 1990 dan semakin parah akibat perubahan iklim global, membutuhkan solusi struktural jangka panjang. “Hanya tanggul laut yang bisa menahan naiknya air laut pasang yang makin ekstrem. Hal itu karena dipicu fenomena alam perubahan iklim,” ujarnya, Rabu (25/6).

Pembangunan tanggul laut yang kini tengah dilakukan pemerintah pusat menjadi bagian dari proyek Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1. Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2027 dan diperkirakan akan mengeringkan lahan seluas 576 hektare di wilayah pesisir.

“Pembangunan tanggul laut ini penting dan menjadi salah satu strategi utama penanganan rob di Pantura. Namun, masyarakat tidak bisa serta merta langsung berharap manfaatnya sekarang, karena prosesnya masih berjalan,” jelasnya.

Selain pembangunan fisik, Prof Wiwandari menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan pesisir secara berkelanjutan. Ia mendorong upaya kolektif seperti penanaman mangrove dan pengembangan sektor perikanan ramah lingkungan.

Ia juga mengapresiasi program "Mageri Segoro" yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin. Program ini menargetkan penanaman 1,5 juta mangrove di area seluas 150 hektare di sepanjang pantai utara Jawa Tengah untuk memulihkan ekosistem pesisir yang rusak akibat abrasi dan perubahan iklim.

“Pemerintah bisa saja kembali kewalahan jika masyarakat tidak ikut menjaga lingkungan. Perubahan iklim dan pembangunan kota masih terus terjadi,” tegasnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetap melakukan berbagai upaya penanganan jangka pendek sambil menunggu rampungnya proyek tanggul laut. Di antaranya melalui pompanisasi di titik-titik genangan, pengerukan sungai, normalisasi aliran air, serta perbaikan drainase.

Warga terdampak banjir rob juga mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, mulai dari pelayanan kesehatan keliling, cek kesehatan gratis, bantuan sembako, hingga alat tulis untuk anak-anak.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah–DIY, Khusairi, menjelaskan bahwa pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1 sepanjang 10,634 kilometer dirancang menggunakan struktur tanggul laut raksasa (giant sea wall) serta dua kolam retensi, yaitu Kolam Terboyo dan Sriwulan.

“Konstruksi ini dirancang untuk menahan air laut sekaligus mengalirkan genangan ke laut atau area resapan,” jelas Khusairi.

Dengan proyek ini, diharapkan banjir rob yang selama ini menghantui kawasan Pantura bisa segera teratasi secara permanen.

Editor : Eddie Prayitno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut