get app
inews
Aa Read Next : DLH Tumbuhkan Peduli Lingkungan Anak Dengan Program Sirami

Antisipasi Banjir dan Rob, BPBD Kota Pekalongan Terus Intensifkan Patroli Wilayah Bencana

Rabu, 08 Juni 2022 | 14:35 WIB
header img
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yuda saat menunjukkan layar pantau kebencanaan dan kedaruratan di Kantor BPBD Kota Pekalongan.

PEKALONGAN, iNews.id – Intensitas fenomena Perigee yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga bulan Juli membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan terus tingkatkan kewaspadaan. Dalam hal ini, BPBD Kota Pekalongan terus lakukan pemantauan di sejumlah titik rawan terdampak banjir rob meliputi Kelurahan Panjang Baru, Panjang Wetan, Kandang Panjang, Pantaisari hingga Slamaran.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Dimas Arga Yudha mengungkapkan, pemantauan yang pihaknya lakukan dengan mengintensifkan giat patroli wilayah. Selain memantau kondisi lingkungan, pihaknya juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di pesisir pantai pada jam-jam tertentu, saat air laut pasang.

Menurut Dimas, patroli yang dilakukan BPBD Kota Pekalongan juga menyasar pada upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mitigasi kedaruratan dan kebencanaan. Dalam hal ini, sasaran patroli tak hanya di daerah pesisir, melainkan pula daerah sempadan sungai baik itu di wilayah sekitar Sungai Meduri, Sungai Bremi, Sungai Banger, hingga Sungai Lodji. Kawasan-kawasan tersebut merupakan area yang berpotensi timbulnya limpasan air, baik akibat rob maupun banjir.

"BPBP Kota Pekalongan berkoordinasi dengan DPUPR setempat berupaya memberikan rekomendasi titik-titik wilayah yang dinilai rawan dan berpotensi terjadi limpasan air laut. Kami juga sudah melakukan upaya penanggulangan di sekitar sungai. Khususnya, untuk penguatan tanggul yang rawan jebol dan peninggian sempadan serta pembuatan sheetpile, serta penataan sungai khususnya Sungai Lodji yang sering terdampak terhadap luapan genangan air. Sehingga, dengan upaya ini bisa limpasan air laut maupun dari air sungai ke permukiman warga bisa diminimalisir," tandasnya.

Lebih lanjut, Dimas mengingatkan, meski saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau, namun potensi terjadinya hujan bisa saja terjadi di wilayah Pekalongan. Hal ini dibuktikan pada saat tanggal 6 Juni 2022 kemarin, beberapa wilayah di Jawa Tengah masih terjadi hujan lebat. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai potensi terjadinya banjir dan rob di wilayah masing-masing.

Editor : Ribut Achwandi

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut