Metaverse adalah alam semesta kedua yang diciptakan manusia secara virtual ini terus digadang-gadang akan menjadi alternatif kehidupan di masa mendatang.
Dikutip dari Binus University, Minggu (2/27/2021), Mark Zuckerberg mendeskripsikan Metaverse sebagai sebuah lingkungan virtual yang dapat dimasuki oleh penggunanya ketimbang hanya melihat melalui layar.
Dengan kata lain, Metaverse pastinya melibatkan sejumlah pengembangan gabungan dari beberapa teknologi berbasis internet, virtual reality (VR), augmented reality (AR) dan banyak yang lainnya.
Duplikasi Dunia Fisik?
Tak sedikit yang menyebut bahwa Metaverse juga dapat diartikan sebagai duplikasi dunia fisik atau realitas kita saat ini.
Metaverse disebut sebagai sebuah dunia atau semesta tanpa batas yang memungkinkan orang-orang bisa saling berinteraksi secara virtual.
Di dalam Metaverse, seseorang akan dapat melakukan pertemuan, bekerja, bermain, menggelar dan menonton konser, bahkan melakukan semua aktivitas fisik secara virtual di ruang 3 dimensi. Maka tidak perlu heran lagi bila beberapa lalu muncul wacana untuk melaksanakan simulasi ibadah haji di Metaverse.
Beberapa perusahaan raksasa dunia sudah antusias terjun ke Metaverse. Facebook atau Meta yang menjadi inisiator sudah menyiapkan berbagai teknologi yang akan menunjang Metaverse. Beberapa waktu lalu Facebook telah memperkenalkan versi awalnya yakni Horizon World. Perusahaan besar lain seperti Google juga tengah mengembangkan perangkat VR dan AR lewat Project Starline yang akan menunjang di Metaverse.
Ada juga Microsoft yang telah memulai langkahnya dengan memperkenalkan aplikasi Mesh for Teams yang bisa digunakan untuk presentasi, rapat, dan berbincang melalui avatar tanpa harus bertemu secara fisik.
Editor : Hadi Widodo