BLORA, iNewsPantura.id – Kabar duka kembali datang dari Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, salah satu korban luka bakar, Yeti (30), meninggal dunia pada Jumat tengah malam sekitar pukul 23.06 WIB.
Jenazahnya dimakamkan di TPU desa setempat, membawa kesedihan mendalam bagi keluarga dan masyarakat.
Sukrin, suami Yeti, kini harus menghadapi kehilangan yang berat setelah sebelumnya kehilangan anggota keluarganya akibat insiden kebakaran tersebut.
Saat ini, harapan mereka terletak pada anaknya yang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Semoga anak saya bisa pulih kembali,” ujarnya dengan penuh harap.
Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Yeti disholatkan di Masjid Al Ulya, Dukuh Gendono. Korban mengalami luka bakar serius hampir 73 persen di sekujur tubuhnya akibat kebakaran sumur minyak ilegal pada Minggu, 17 Agustus lalu.
Dengan meninggalnya Yeti, jumlah korban jiwa akibat insiden ini menjadi empat orang. Sementara itu, balita yang merupakan anak Yeti masih dirawat di RSUP Sardjito.
Setelah disholatkan, jenazah langsung dimakamkan di desa setempat. Tangisan anak pertama Yeti, yang masih duduk di bangku sekolah dasar, membuat suasana semakin haru. Para pelayat yang hadir juga tak kuasa menahan air mata.
Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, bersama Baznas dan PLT Kalak BPBD Blora, Mulyowati, menyampaikan belasungkawa mendalam saat melayat ke rumah duka. Mereka memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Di sisi lain, kebakaran sumur minyak ilegal masih berlanjut hingga hari ini. Upaya pemadaman dengan cairan foam yang dilakukan kemarin belum membuahkan hasil. Pertamina juga telah menurunkan alat khusus untuk membantu proses pemadaman, namun api masih terus menyala.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait