Harap Dicatat, Ini Jadwal Keberangkatan Jamaah Haji Indonesia ke Arafah hingga Mina

Nanang Sulaeman
Harap Dicatat, Ini Jadwal Keberangkatan Jamaah Haji Indonesia ke Arafah hingga Mina (Foto: Okezone)

MAKKAH - Simulasi pergerakan jamaah haji Indonesia ke Arafah sudah dilakukan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Pergerakan jamaah haji Indonesia mulai didorong dari Makkah ke Arafah sejak 8 Dzulhijjah 1443 H pagi atau 7 Juli 2022.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat menjelaskan, simulasi pergerakan jamaah haji Indonesia ke Arafah sudah dilakukan dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

"Awalnya dengan kuota normal itu jam 07.00 pagi sampai jam 12.00 malam, dari hotel ke Arafah mungkin akan selesai jam 5 sore (Waktu Arab Saudi) dengan kuota yang kita terima ini," ujarnya di Kantor Daker Makkah, Minggu (26/6/2022).

Kemudian pada 9 Dzulhijjah, jamaah akan melakukan rangkaian ibadah wukuf di Arafah, sejak masuk waktu Zuhur. Selanjutnya, jamaah akan dimobilisasi ke Muzdalifah.

“Setelah Maghrib, jamaah akan mulai kita dorong masuk ke Muzdalifah. Mudah-mudahan sebelum tengah malam sudah tuntas. Biasanya dulu pergerakan ke Muzdalifah sampai pukul 01.00-02.00 dini hari,” ujarnya.

Arsad mengatakan, petugas haji akan berjaga dan mendorong jamaah yang sudah berada di Muzdalifah segera mengambil batu dan bergeser ke Mina.

“Di Muzdalifah jamaah yang duluan sampai pukul 19.00 (waktu Arab Saudi) segera bergegas menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah aqabah. Biasanya proses mobilisasi jamaah ke Mina ini sampai pagi,” ujarnya.

Untuk mobilisasi jamaah selama Armuzna, PPIH telah berkomunikasi dan menjalin kontrak dengan perusahaan transportasi Arab Saudi.

"Untuk transportasi, kita kontrak dengan Naqabah (Naqabah lis-Sayyarat) Organdanya Arab Saudi yang diberikan kewenangan mengangkut jamaah dari hotel ke Arafah-Muzdalifah-Mina dan kembali ke hotel,” ujarnya.

Sementara itu, Konsultan Pembimbing Ibadah Daker Makkah Aswadi menjelaskan soal puncak ibadah haji 2022.

Jamaah haji diberangkatkan ke Arafah pada 8 Dzulhijjah kemudian bermalam di Arafah. Waktu wukuf di Arafah ketika matahari sudah bergeser sekira pukul 12.00 WAS.

"Itu nanti dilakukan khutbah wukuf, shalat jamak qasar atau jamak saja, Zuhur dengan Ashar dan nanti kita setelah menjelang Magrib dipersilakan keluar dari Arafah menuju Musdalifah dan di sana mabit," katanya.

Saat mabit di Muzdalifah, para jamaah haji bisa mengambil batu kerikil meski sudah disiapkan oleh maktab-maktab.

Kemudian jamaah haji tiba di Mina. Di sana, jamaah haji akan melakukan lempar jumrah di jamarat. Lempar batu kerikil tergantung apakah mengambil nafar awal atau nafar tsani.

Nafar awal yaitu meninggalkan Mina setelah melontarkan ketiga jumrah (ula, wustha, dan aqabah) yang masing-masing dilempar sebanyak tujuh kali pada tanggal 12 Dzulhijjah.

Sedangkan yang dimaksud nafar tsani yaitu meninggalkan Kota Mina setelah melemparkan ketiga jumrah pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Untuk jumlah batu kerikil saat lempar jumrah nafar awal sebanyak 49 butir sampai 12 Dzulhijjah, sementara 70 butir bagi nafar tsani menyelesaikan lontar jumrah sampai 13 Dzulhijjah.

Untuk pelaksanaan puncak ibadah haji kata Aswadi selama 6 hari, dimulai 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah. Setelah itu jamaah haji akan kembali ke Makkah untuk melakukan tawaf ifadah di Masjidil Haram.

"Karena setelah lempar di aqobah tadi sudah boleh pakai atau ganti pakaian, tahalul di jamaratnya. Nah tanggal 11-12 bagi yang nafar awal, melakukan lempar ula, wusto, aqobah, ula wusta aqobah berarti. Setelah itu melakukan tawaf ifadah, sai, tahalul, selesai haji," katanya.

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network